Sabtu, 04 Februari 2012

Siapa pelakunya?

Kali ini kita akan berkenalan dengan para pelaku-pelaku ekonomi. Secara umum kita mengenal ada tiga pelaku ekonomi, yaitu konsumen, produsen, dan distributor. Dengan fungsinya masing-masing.
Konsumen memiliki fungsi untuk menghabiskan barang yang telah diproduksi oleh produsen dan diantarkan oleh distributor kepadanya. Sederhana bukan? Tetapi dalam hubungan yang lebih complicated, maka yang sebenarnya terlihat dengan jelas hanyalah dua actor saja, yaitu konsumen dan produsen. Lalu dimanakah distributor?

Kita mulai dengan menjelaskan tentang distributor dan kemana hilangnya distributor dalam penjelasan makro-mikro ekonomi. Berdasarkan definisinya, distributor adalah perantara yang menyalurkan barang hasil produksi hingga sampai ketangan pembeli akhir atau end user. Distributor adalah actor perantara atau penghubung. Dalam pembahasan makro-mikro ekonomi jika anda mempelajarinya dalam buku-buku teks sekolah ataupun kuliah, anda tidak akan menemukan penjelasan tentang distributor. Mengapa hal ini terjadi? Arena asumsi dalam pembahasan makro-mikro ekonomi, pasar adalah tempat bertemunya produsen dan konsumen.
Pasar kemudian mengambil peran distributor dalam penjelasan ekonomi. Distributor adalah actor yang tersingkir dari buku teks. Tetapi dalam realitas perekonomian keseharian kita. Distributor adalah pemegang peranan kunci.
Pertanyaan mengapa peran distributor dihilangkan dalam pembahasan ilmu ekonomi? Disini ada beberapa asumsi yang sempat terpikirkan oleh saya mengenai hal ini. Pertama, karena peran matematik dalam ekonomi yang cenderung menyederhanakan realitas. Dengan demikian menghilangkan satu variable akan lebih memudahkan dalam menjelaskan ekonomi secara matematik. Tetapi asumsi ini agak lemah karena dengan asumsi ini, berarti pemikiran ekonomi menjadi kurang signifikan. Oleh karena itu maka dibutuhkan asumsi kedua. Kedua, asumsi kedua mengasumsikan bahwa produsen adalah pihak yang bertanggung-jawab dalam pendistribusian barang hasil produksinya hingga ketangan pembeli. Sehingga dipasar, transaksi yang terjadi adalah transaksi langsung antara produsen dan konsumen. Dengan demikian maka peran distributor memang tidak dibutuhkan dalam perekonomian (dalam hal ini pasar persaingan sempurna).
Selanjutnya adalah konsumen. Konsumen adalah pihak yang mengonsumsi. Atau pihak yang berfungsi untuk menghabiskan barang hasil produksi. Konsumen melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan untuk memaksimalkan kepuasan. Jadi tujuan utama dari konsumsi adalah kepuasan. Kepuasan yang didapatkan dari nilai guna suatu barang.dalam melakukan kegiatan konsumsi ini, konsumen memiliki hambatan yaitu terbatasnya pendapatan. Sehingga untuk memaksimalkan konsumsi, maka konsumen akan menentukan dengan rasional jumlah kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan jumlah pendapatannya yang terbatas. Dalam asumsi mikro, biasanya diasumsikan bahwa semua pendapatan akan habis untuk konsumsi. Sementara dalam asumsi makro, akan ada sebagian pendapatan yang digunakan untuk simpanan yang akan berguna untuk investasi.
Sehingga dapat disebutkan bahwa konsumen adalah individu pencari kepuasan. Kepuasan diperoleh dari terpenuhinya kebutuhan individu yang dalam ekonomi diasumsikan tidak terbatas.
Pihak yang lain yaitu produsen. Produsen adalah goods maker atau pembuat barang yang akan dikonsumsi oleh konsumen. Tujuan utama produsen adalah maksimisasi profit. Memperoleh keuntungan yang optimal dari kegiatan produksi yang dilakukan. Dalam melakukan kegiatan produksi, produsen juga memiliki hambatan. Bedanya, jika konsumen memiliki hambatan berupa pendapatan, maka produsen memiliki hambatan berupa sumber daya yang terbatas. Atau bahasa ekonominya capital stock. Sehingga perlu suatu kombinasi yang pas antara jumlah barang yang diproduksi dengan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah sumber daya yang terbatas tersebut untuk memaksimalkan keuntungan yang diperolehnya.
Dalam pola siklikal, dapat terlihat bagaimana hubungan antara produsen dan konsumen yang terjalin timbal-balik. Dalam hal ini, produsen adalah pencipa barang yang dikonsumsi oleh konsumen dan dengan demikian mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut, tetapi disisi lain, konsumen adalah penyedia tenaga kerja yang diperlukan oleh produsen untuk melakukan kegiatan produksinya. Yang dari kegiatan itu, maka konsumen memperoleh pendapatan untuk melakukan kegiatan konsumsinya agar kebutuhannya dapat terpenuhi.
Atau dalam bahasa yang membingungkan, produsen adalah produsen dalam pasar barang sekaligus konsumen dalam pasar tenaga kerja. Begitu pula dengan konsumen, yang merupakan konsumen dalam pasar barang, tetapi merupakan produsen dalam pasar tenaga kerja.
Sekian pembahasan singkat tentang para pelaku..
See you next time..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar