Kali
ini kita akan berkenalan dengan para pelaku-pelaku ekonomi. Secara
umum kita mengenal ada tiga pelaku ekonomi, yaitu konsumen, produsen,
dan distributor. Dengan fungsinya masing-masing.
Konsumen
memiliki fungsi untuk menghabiskan barang yang telah diproduksi oleh
produsen dan diantarkan oleh distributor kepadanya. Sederhana bukan?
Tetapi dalam hubungan yang lebih complicated, maka yang
sebenarnya terlihat dengan jelas hanyalah dua actor saja, yaitu
konsumen dan produsen. Lalu dimanakah distributor?
Kita
mulai dengan menjelaskan tentang distributor dan kemana hilangnya
distributor dalam penjelasan makro-mikro ekonomi. Berdasarkan
definisinya, distributor adalah perantara yang menyalurkan barang
hasil produksi hingga sampai ketangan pembeli akhir atau end user.
Distributor adalah actor perantara atau penghubung. Dalam pembahasan
makro-mikro ekonomi jika anda mempelajarinya dalam buku-buku teks
sekolah ataupun kuliah, anda tidak akan menemukan penjelasan tentang
distributor. Mengapa hal ini terjadi? Arena asumsi dalam pembahasan
makro-mikro ekonomi, pasar adalah tempat bertemunya produsen dan
konsumen.
Pasar
kemudian mengambil peran distributor dalam penjelasan ekonomi.
Distributor adalah actor yang tersingkir dari buku teks. Tetapi dalam
realitas perekonomian keseharian kita. Distributor adalah pemegang
peranan kunci.
Pertanyaan
mengapa peran distributor dihilangkan dalam pembahasan ilmu ekonomi?
Disini ada beberapa asumsi yang sempat terpikirkan oleh saya mengenai
hal ini. Pertama, karena peran matematik dalam ekonomi yang
cenderung menyederhanakan realitas. Dengan demikian menghilangkan
satu variable akan lebih memudahkan dalam menjelaskan ekonomi secara
matematik. Tetapi asumsi ini agak lemah karena dengan asumsi ini,
berarti pemikiran ekonomi menjadi kurang signifikan. Oleh karena itu
maka dibutuhkan asumsi kedua. Kedua, asumsi kedua
mengasumsikan bahwa produsen adalah pihak yang bertanggung-jawab
dalam pendistribusian barang hasil produksinya hingga ketangan
pembeli. Sehingga dipasar, transaksi yang terjadi adalah transaksi
langsung antara produsen dan konsumen. Dengan demikian maka peran
distributor memang tidak dibutuhkan dalam perekonomian (dalam hal ini
pasar persaingan sempurna).
Selanjutnya
adalah konsumen. Konsumen adalah pihak yang mengonsumsi. Atau pihak
yang berfungsi untuk menghabiskan barang hasil produksi. Konsumen
melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan untuk memaksimalkan
kepuasan. Jadi tujuan utama dari konsumsi adalah kepuasan. Kepuasan
yang didapatkan dari nilai guna suatu barang.dalam melakukan kegiatan
konsumsi ini, konsumen memiliki hambatan yaitu terbatasnya
pendapatan. Sehingga untuk memaksimalkan konsumsi, maka konsumen akan
menentukan dengan rasional jumlah kombinasi barang yang akan
dikonsumsi berdasarkan jumlah pendapatannya yang terbatas. Dalam
asumsi mikro, biasanya diasumsikan bahwa semua pendapatan akan habis
untuk konsumsi. Sementara dalam asumsi makro, akan ada sebagian
pendapatan yang digunakan untuk simpanan yang akan berguna untuk
investasi.
Sehingga
dapat disebutkan bahwa konsumen adalah individu pencari kepuasan.
Kepuasan diperoleh dari terpenuhinya kebutuhan individu yang dalam
ekonomi diasumsikan tidak terbatas.
Pihak
yang lain yaitu produsen. Produsen adalah goods maker atau
pembuat barang yang akan dikonsumsi oleh konsumen. Tujuan utama
produsen adalah maksimisasi profit. Memperoleh keuntungan yang
optimal dari kegiatan produksi yang dilakukan. Dalam melakukan
kegiatan produksi, produsen juga memiliki hambatan. Bedanya, jika
konsumen memiliki hambatan berupa pendapatan, maka produsen memiliki
hambatan berupa sumber daya yang terbatas. Atau bahasa ekonominya
capital stock. Sehingga perlu suatu kombinasi yang pas antara
jumlah barang yang diproduksi dengan biaya yang dikeluarkan sesuai
dengan jumlah sumber daya yang terbatas tersebut untuk memaksimalkan
keuntungan yang diperolehnya.
Dalam
pola siklikal, dapat terlihat bagaimana hubungan antara produsen dan
konsumen yang terjalin timbal-balik. Dalam hal ini, produsen adalah
pencipa barang yang dikonsumsi oleh konsumen dan dengan demikian
mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut, tetapi disisi lain,
konsumen adalah penyedia tenaga kerja yang diperlukan oleh produsen
untuk melakukan kegiatan produksinya. Yang dari kegiatan itu, maka
konsumen memperoleh pendapatan untuk melakukan kegiatan konsumsinya
agar kebutuhannya dapat terpenuhi.
Atau
dalam bahasa yang membingungkan, produsen adalah produsen dalam pasar
barang sekaligus konsumen dalam pasar tenaga kerja. Begitu pula
dengan konsumen, yang merupakan konsumen dalam pasar barang, tetapi
merupakan produsen dalam pasar tenaga kerja.
Sekian
pembahasan singkat tentang para pelaku..
See
you next time..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar